Presentasi Telematika

Jumat, 13 Januari 2012
Global System for Mobile Communication

Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Sejarah dan perkembangan GSM
Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).
Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Spesifikasi teknis GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.

Arsitektur jaringan GSM
Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
1. Mobile Station (MS)
2. Base Station Sub-system (BSS)
3. Network Sub-system (NSS),
4. Operation and Support System (OSS)
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).



Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.
Base Station System atau BSS, terdiri atas:
BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan
sebagai penghubung BTS dan MSC

Network Sub System atau NSS, terdiri atas:
Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah databaseuntuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration management, performance management, dan inventory management.
Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia
1. Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
2. Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
3. Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)

Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)

GSM, sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital di mana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan roaming mancanegara
Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
Keamanan sistem yang lebih baik
Kualitas suara lebih jernih dan peka.
Mobile (dapat dibawa ke mana-mana)


Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia.
CDMA
Bakrie Telecom
Esia


Indosat
StarOne

Sampoerna
Ceria

Smart Telecom
Smart

Smartfren Telecom
Smartfren

Telkom
TelkomFlexi

GSM Hutchison
3

Indosat
IM3 • Mentari • Matrix

Axis
Axis
PSN
ByRU • PASTI


Telkomsel
simPATI • kartuAs • kartuHALO


XL Axiata
XL Prabayar • XL Pascabayar


Pengaruh Alat Komunikasi Handphone di Masyarakat

komunikasi seluler hanyalah merupakan salah satu dari sekian banyak layanan yang dimungkinkan karena adanya pengintegrasian komunikasi dengan komputer. selain internet yang maraknya digunakan oleh masyarakat saat ini, handphone juga tidak kalah pesatnya dengan internet. salah satu teknologi yang saat ini sedang trend dan digemari oleh masyarakat adalah handphone. Handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur handphone juga diberikan sebagai alat penunjang majunya teknologi. Banyak fungsi yang bisa kita lakukan dengan mempunyai handphone diantaranya digunakan untuk menyimpan informasi, membuat daftar pekerjaan atau perencanaan pekerjaan, mencatat appoitment ( janji pertemuan ) dan dapat disertakan Rminder ( pengingat waktu ), kalkulator untuk perhitungan dasar sederhana, mengirim dan menerima e-mail, mencari informasi dari internet, integrasi ke peralatan lain seperti PDA, MP3Player, GPS dan lain-lain.
Perkembangan jenis handphone di Indonesia semakin hari semakin meningkat. mulai dari fasilitas yang disediakan sampai bentuk serta merknya. Perkembangan pesat dalam dunia sistem komunikasi kita tentunya akan mengubah pola komunikasi yang terjadi di masyarakat selama ini. Sebelum ada media massa, nyaris sistem komunikasi yang berkembang di indonesia masih memakai peralatan yang sederhana ( media tradisional maupun tatap muka), akan tetapi lima tahun terakhir, Indonesia dihebohkan dengan pola komunikasi melalui telepon seluluar atau bisa disebut handphone. bagi orang komunikasi, mereka menyebutnya dengan komunikasi seluler. Anggapan bahwa teknologi komunikasi tidak begitu penting dan oleh karenanya kehadirannya tidak perlu dinantikan, sebaliknya teknologi komunikasi sangat penting dan dinantikan kehadirannya setiap saat dan setiap waktu. Sekaranng ini HP bukan lagi barang mewah, bahkan masyarakat golongan menengah sudah memakai HP. Kepintaran, kecanggihan dan fasiitas yang dimiliki oleh teknologi komunikasi menjadi tolak ukur seberapa besar fungsi dan kebutuhan dari teknologi komunikasi itu bagi penggunanya tanpa memikirkan dampak yang akan timbul dari pemakaian teknologi tersebut. Secara nyata jelas terlihat bahwa teknologi komunikasi memberikan keuntungan yang sangat besarbagi penggunanya terutama dalam hal berkomunikasi ( komunikasi tidak begitu rumit seperti dahulu ).
Berbagai keuntungan relatif yang dirasakan dari telepon seluler tanpa kabel yang mengungguli telepon kabel dan telepon-radio kian bertambah karena mobilitas dan efisiensi nya yang begitu besar. Berbeda dengan yang disambungkan pada jalur telepon disebuah gedung atau telepon standar yang bisa dibawa, namun harus dilengkapi dengan kotak baterai besar dengan pemancar dan penerima gelombang radio, ponsel yang ringan dan tampak praktis dapat dibawa dalam saku, jaket dan dompet. Kebebasan untuk mengirim dan menerima panggilan telepon dari mobil, restoran, sudut jalan atau bahkan ketika mendaki gunung, dalam waktu singkat dipandang sebagai kebutuhan mendasar dan dapat menghemat waktu yang memang besar artinya bagi pedagang dan orang-orang yang merasa perlu dihubungi sewaktu-waktu. Telepon seluler menambah rasa aman dan nyaman.
Jika sudah begitu berbagai kekurangan yang kasat mata menjadi semakin kabur dan tidak dipercaya oleh beberapa kalangan. namun mau tidak mau para pengguna telepon seluler atau pengguna teknologi komunikasi harus membuka mata lebar-lebar, karena ternyata ada beberapa catatan tentang kerugian dalam sistem komunikasi terutama kaitannya dengan pengguna HandPhone (HP) / telephone seluler yang memerlukan perhatian ekstra. Meski begitu masih sedikit sekali orang yang menyadari kerugian atau dampak negatif dari Hand Phone (HP) atau seluler dan mau berusaha untuk perlahan menanamkan cara atau kiat mengurangi dampak yang di hasilkan dari pengguna telepon seluler atau Hand Phone (HP).
Komunikasi HP telah menurunkan minat baca terhadap masyarakat. Masyarakat sekarang lebih sengan mengirim dan membaca sms daripada membaca buku, majalah atau koran. Dalam hal ini komunikasi melalui HP seperti pengiriman SMS ternyata berdampak buruk untuk menurunkan minat baca masyarakat. Hal ini bisa dikatakan pula bahwa budaya baca yang sudah terancam dengan budaya dengar dan lihat diancam lagi oleh budaya mengirim SMS. SMS dalam hal ini berfungsi sebagai hiburan saja. ini artinya disamping menurunkan minat baca, HP juga mengarahkan masyarakat untuk hidup konsumtif. Alat komunikasi saat ini sudah bukan merupakan barang mewah dan hampir sebagian besar masyarakat memilikinya baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Keberadaan alat tersebut dapat dirasakan manfaatnya untuk menjalin komunikasi antar teman bahkan antar siswa dengan guru atau sebaliknya. Di lingkungan masyarakat benda tersebut bukan barang ekslusif atau sesuatu yang biasa, ketika ada larangan untuk membawa HPke sekolah menjadi sesuatu yang ganjil, karena usia siswa pelajar dijenjang pendidikan misalnya sisw SMA merupakan masa kritis yang mampu membawa anak kepada sikap negatif terhadap diri dan lingkungannya ( juga terhadap produk teknologi ).
Dari segi kejahatan dampak nyata negatif dan banyak terjadi atas pengguna Handphone / telepon selular adalah bahwa ternyata komunikasi dengan HP dapat memunculkan praktik bisnis illegal dan ironisnya HP juga dijadikan ajang penipuan untuk mengeruk keuntungan dengan dalih menang dalam suatu undian di dunia maya. Banyak kasus penipuan mengenai undian berhadiah yang dilayangkan melalui SMS serta praktik bisnis illegal yang tujuannya mengeruk keuntungan dari si korban dengan cara mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku. Tidak berhenti di situ saja, penyalahgunaan fasilitas dari HP juga membawa dampak buruk bagi kaum remaja. Secara psikologis kerugian yang diakibatkan dari penggunaan telepon seluler atau HP adalah manusia dibuat malas bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar. dengan fasilitas yang dimiliki oleh HP, maka di zaman yang serba canggih dan modern ini segalanya bisa dilakukan dengan duduk di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan aktivitas seseorang. Mulai dari mengisi pulsa, trensfer uang, memesan tiket, belanja bahkan memesan makanan dapat dilakukan tanpa beranjak dari tempat sedikitpun. Hal ini membuat manusia makin malas dan enggan untuk bersosialisasi. Hal itu agaknya tidak berlaku bagi kaum pemakai teknologi komunikasi seluler.
Dampak atas pengguna telepon seluler dari segi kesehatan juga tak kalah mengerikan, berbagai penyakit serta kemungkinan terburuk hadir dalam tubuh manusia melengkapi kerugian atas penggunaan handphone / telepon seluler bagi penggunanya. HP mengubah suara menjadi gelombang elektromagnetik seperti halnya radio. kuatnya pancaran gelombang dan letak HP yang menempel di kepala akan mengubah sel-sel otak hingga berkembang abnormal dan potensial menjadi sel kanker. Jadi efek radiasi HP sedemikian berbahaya jika sering digunakan.
Berbagai dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan telepon seluler memang sangat kompleks dan sedikit sekali yang menyadari akan hal tersebut. Ada yang mempercayai, dan ada yang tidak percaya bahkan ada juga yang acuh tak acuh meskipun sudah mengetahui dampak negatif dari bahaya telepon seluler. Apapun dampak negatif dan positif ponsel terhadap masyarakat indonesia yang jelas ponsel adalah peralatan yang relatif modern digunakan. Ponsel telah mengubah berbagai sistem komunikasi yang dijalankan di Indonesia. Artinya ponsel telah membawa revolusi perubahan sistem komunikasi di lingkungan sekitar kita.

Refrensi : Wikipedia.com, Guswadi Alamsyah
id.wikipedia.org/wiki/Global_System_for_Mobile_Communications , karthik
nadar